“Lintah yang akan digunakan dalam terapi dipuasakan dulu, supaya semua makanan yang ada dalam perut lintah dicerna sampai perutnya kosong. Masa puasa lintah sebaiknya selama tiga minggu,” kata seorang pelaku terapi lintah yang kerap menyebut dirinya Pak Jhon pada detikHealth.
Menurut Pak Jhon, lintah tidak asal menghisap darah yang ada di dalam tubuh manusia. Lintah yang digunakan dalam usaha pengobatan atau menjaga kesehatan, hanya menghisap sel darah yang sudah mati. Darah yang masih segar dan sehat dikembalikan ke dalam tubuh.
Pak Jhon mengatakan, dia hanya menggunakan lintah untuk satu kali proses pengobatan. Selanjutnya lintah dikembalikan ke alam bebas. Lintah yang hanya sekali pakai mencegah penularan penyakit antar pasien, yang bisa menggunakan vektor hewan tersebut.
Lintah biasanya tidak menempel jika di area tersebut tidak terdapat gumpalan atau aliran darah yang tidak lancar. Jika sudah kenyang, lintah yang terlihat membesar akan jatuh dengan sendirinya. Dengan karakter ini, pasien tak perlu khawatir mengalami kekurangan darah usai melakukan terapi lintah.
Simak Video “Kocak! Gaya Bocah yang Panik saat Tergigit Lintah“
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)